PROSEDUR PEMBERKASAN
A. Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui tanda simpan, kelengkapan arsip, kondisi fisik arsip dan keterkaitan dengan arsip lain.
Memeriksa tanda simpan/file pada lembar disposisi yang diberikan oleh pimpinan.
Contoh:
2. Pemeriksaan kelengkapan berkas
Jika terdapat berkas yang tidak lengkap, misalnya tidak ada lampiran atau terpisah antara satu dengan yang lainnya maka berkas tersebut harus digabungkan menjadi satu kesatuan berkas.
3. Pemeriksaan kondisi fisik arsip
Jika terdapat arsip yang rusak dan arsip tersebut memiliki nilai guna yang tinggi maka sebelum disimpan perlu dilakukan tindakan perbaikan dengan cara penambalan, penyambungan, laminasi dan teknik perawatan lainnya.
4. Pemeriksaan keterkaitan dengan arsip lainnya
Jika arsip yang diperiksa memiliki keterkaitan dengan arsip yang sudah disimpan maka digabungkan dengan arsip tersebut, tanpa membuat folder baru.
B. Penyortiran
Penyortiran dilakukan untuk memilah antara kelompok arsip yang satu dengan kelompok arsip yang lain atau memisahkan duplikat-duplikat yang tidak berguna.
Contoh:C. Penentuan Indeks
Penentuan indeks dilakukan untuk menentukan nama jenis arsip atau kata tangkap (caption) atau kata kunci (keyword) sesuai dengan materi arsip. Indeks dapat berupa nama orang, nama organisasi, nama wilayah, nama benda, nomor, dan subjek atau masalah.
Contoh Indeks Subyek :
D. Penentuan Kode
Penentuan kode dilakukan berdasarkan kelompok masalah, sub masalah, dan sub-sub masalah berupa gabungan huruf dan angka.
Kode merupakan tanda pengenal kelompok berkas sesuai klasifikasinya.Bentuk kode : gabungan huruf dan angka
Cara penentuan kode :
- Perhatikan bentuk kode yang digunakan dalam klasifikasi arsip
- Untuk menentukan kode gabungan huruf dan angka, perlu membaca isi surat dan menggolongkan informasinya pada masalah pokok, sub masalah, dan sub-sub masalah
- Menuliskan kode klasifikasi arsip pada indeks yang ditentukan pada secarik kertas yang ditempelkan pada berkas atau dengan cara lain
Contoh penentuan kode :
E. Pembuatan Label
Pembuatan label dilaksanakan pada sekat penunjuk (guide), folder/map, dan peralatan penyimpan arsip lainnya yang dilaksanakan secara konsisten.
Cara memberi label pada ordner atau Folder
Contoh :
F. Pembuatan Tunjuk Silang
Pembuatan tunjuk silang dilaksanakan untuk menghubungkan berkas yang satu dengan berkas lain yang memiliki keterkaitan informasi.
Contoh tunjuk silangMenunjuk Berkas yang memiliki keterkaitan
G. Penempatan Arsip
Penempatan arsip dilakukan sesuai dengan lokasi atau kelompok subjeknya.Contoh: Penyimpanan arsip sistem subyek dalam filing cabinet
Itulah Contoh Prosedur dalam pembuatan Pengarsipan berkas di Kantor
0 komentar:
Posting Komentar